Selasa, 03 Maret 2009

situs Sarolangun

www.sarolangunkab.go.id

Sabtu, 28 Februari 2009

DOWNLOAD SILABUS, KTSP. RPP SD / MI

DOWNLOAD SILABUS, KTSP. RPP SD / MI
Silabus Pembelajaran Tematik
Kelas 1 , Kelas 2 , Kelas 3 Update
PKn ( Pendidikan Kewarganegraan )
Kelas 1 , Kelas 2 , Kelas 3 , Kelas 4 , Kelas 5 , Kelas 6 Update
PAI ( Pendidikan Agama Islam)
Kelas 1, Kelas 2 , Kelas 3 , Kelas 4, Kelas 5 , Kelas 6 Update
KTSP RPP SD IPS
Kelas 1 , Kelas 2 , Kelas 3 , Kelas 4 , Kelas 5 , Kelas 6 , Silabus Kelas 1,2,3 Update
KTSP, RPP, Silabus Bahasa Inggris
Kelas 1 , Kelas 2 , Kelas 3 , Kelas 4 , Kelas 5 , Kelas 6 Update
Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan
Kelas 1 , Kelas 2 , Kelas 3 , Kelas 4 , Kelas 5 , Kelas 6 Update
Bina Bahasa Indonesia Kelas 1 s/d 6 Silabus , RPP Update
SAINS Kelas 1 , Kelas 2 , Kelas 3 , Kelas 4 , Kelas 5 , Kelas 6 Update
MANDARIN Kelas 1 , Kelas 2 , Kelas 3 , Kelas 4 , Kelas 5 , Kelas 6
Bahasa Sunda Kelas 1 , Kelas 2, Kelas 3 ,Kelas 4 , Kelas 5 ,Kelas 6
Bahasa Jawa Kelas 1 , Kelas 2, Kelas 3 ,Kelas 4 , Kelas 5 ,Kelas 6
DIarsipkan di bawah: Silabus KTSP SD / MI | yang berkaitan: KTSP, RPP, Silabus
« Kurikulum Berdasarkan Standar Isi 2006 SD / MI Bahan Ajar »

From : Dany_net

Kesehatan Manusia

Makalah Kesehatan
Kesehatan Manusia
A. Pendahuluan
Tidak bisa dipungkiri kualitas sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan pembangunan dan kemajuan sebuah bangsa. Pembangunan di Indonesia yang tengah berlangsung saat ini dihadapkan pada berbagai situasi global dan regional serta kondisi yang terjadi di tanah air baik secara politik, hukum, ekonomi, sosial budaya dan lain-lain, termasuk adanya fenomena alam. Perkembangan global, regional dan nasional menunjukkan adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberi manfaat sekaligus memberi dampak negatif. Fenomena alam seperti kejadian gempa bumi dan tsunami, kekeringan dan kebakaran hutan merupakan bagian dari persoalan nasional yang memerlukan perhatian, khususnya yang berkaitan dengan upaya penanggulangan dan pencegahannya. Pembangunan sumber daya manusia untuk mendukung upaya pembangunan nasional kini juga dihadapkan beragam persoalan, seperti kondisi ekonomi nasional belum sepenuhnya pulih, daya beli masyarakat masih rendah, semakin bertambahnya angkatan kerja setiap tahun, jumlah pengangguran cukup tinggi dan persaingan antar bangsa semakin ketat. Namun demikian, berdasarkan Index Pembangunan Masyarakat (HDI) dengan 3 indikator utama (indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan indikator ekonomi) menunjukkan adanya kemajuan di bidang pembangunan nasional di kawasan Asia Tenggara. Data UNDP (2000) menunjukkan pencapaian pembangunan kesehatan tidak sama di semua negara. Nilai HDI sangat tinggi dicapai negara Singapura dan Brunei Darussalam. Indonesia mencapai nilai HDI medium bersama negara Malaysia, Thailand, Filipina, Sri Lanka, Maldives, Myanmar, Chili dan India. Nilai HDI rendah diperoleh negara kamboja, Laos, Bhutan, Nepal dan Bangladesh (Rahmat, 2003).
Terlihat bahwa pembangunan sumber daya manusia Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional hingga saat masih memprioritaskan pada pendidikan dasar dan menengah, misalnya kebijakan dana Bantuan Operasional Sekolah “BOS”, Sekolah Gratis dan Pendidikan Dasar Wajib 9 tahun. Pada pendidikan tinggi justru dirasakan semakin mahal dan mengarah pada komersialisasi pendidikan, baik pendidikan tinggi negeri maupun swasta. Misalnya dengan kebijakan perubahan status beberapa perguruan tinggi negeri, seperti UI, UGM, ITB dan lain-lain menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Sementara secara kualitas, di bandingkan dengan negara-negara lain mutu pendidikan tinggi di Indonesia relatif masih di urutan bawah. Terlepas dari masalah tersebut, terdapat fenomena menarik dalam kurun waktu dasawarsa terakhir ini, yaitu mengenai pendidikan tinggi, khususnya di bidang kesehatan. Sejarah perkembangan pendidikan di dunia kesehatan memang sejak awal didominasi oleh upaya pengobatan sehingga banyak dikenal umumnya di bidang medis (kedokteran) dengan profesi-profesi medis dan paramedis, seperti dokter, perawat dan bidan. Sejalan dengan itu, banyak muncul pendidikan yang melahirkan profesi tersebut. Di Indonesia cukup banyak di buka fakultas kedokteran di beberapa perguruan tinggi, akademi-akademi keperawatan dan kebidanan. Bidang kesehatan lain yang kemudian berkembang sangat pesat saat ini adalah bidang kesehatan masyarakat. Pada tahun 1996 hanya terdapat 5 perguruan tinggi negeri yang membuka fakultas kesehatan masyarakat, yakni UI, UNAIR, UNDIP, USU dan UNHAS ditambah 2 perguruan tinggi swasta, yaitu perguruan tinggi Muhammadiyah di Aceh dan Jakarta. Dengan digencarkannya paradigma baru pembangunan bidang kesehatan, yaitu paradigma sehat selanjutnya pada tahun 1997 hingga sekarang banyak sekali pendidikan tinggi kesehatan masyarakat dalam bentuk fakultas di bawah universitas maupun program studi di bawah fakultas ilmu-ilmu kesehatan, fakultas kesehatan masyarakat, fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan maupun sekolah-sekolah tinggi. Sejak tahun 2003 berdiri Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) yang menghimpun berbagai pendidikan tinggi yang membuka program kesehatan masyarakat dengan lulusan bergelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM). Data AIPTKMI (2005) memperlihatkan jumlah Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia sampai tahun 2005 melebihi 50 buah.
Data kesehatan di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan angka harapan hidup (tahun 1990 = 64,3 tahun, pada tahun 2000 mencapai 66 tahun), penurunan angka kematian bayi, penyakit endemis (cacar, polio, cacing dan lepra), munculnya kembali beberapa penyakit menular, penyakit infeksi akut dan kronis (HIV/AIDS, TB, Kanker, Diabetes, SARS, Flu Burung), kesenjangan cakupan imunisasi, gizi buruk, upaya-upaya Primary Health Care dan Millenium Development Index (perbaikan gizi, air bersih, KIA, pemberantasan penyakit menular dan pencukupan obat esensial). Khusus di tempat kerja atau industri muncul masalah-masalah kesehatan, diantaranya adalah sebagai dampak dari pemakaian bahan-bahan material berbahaya, proses produksi, limbah dan sistem kerja atau lingkungan kerja yang tidak ergonomis selalu ada dalam bentuk gangguan kesehatan atau penyakit akibat kerja. Kita menghadapi tantangan pembangunan kesehatan berupa transisi demografi & epidemiologi, kecenderungan meningkatnya penyakit degeneratif, penyakit pembuluh darah, penyakit jantung, penyakit akibat gizi yang kurang seimbang, masih kurangnya perilaku hidup sehat sebagian masyarakat, serta tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, ancaman penyakit menular, HIV/AIDS serta dalam bentuk penyakit akibat kerja dan penyakit yang berhubungan dengan kerja/pekrjaan. Departemen Kesehatan telah menetapkan sasaran pembangunan kesehatan yang mencakup lingkungan sehat, perilaku sehat, pemberdayaan masyarakat, peningkatan upaya kesehatan, perbaikan gizi masyarakat, meningkatkan sumber daya kesehatan, pengawasan obat, makanan & bahan berbahaya, peningkatan kebijakan & manajemen pembangunan kesehatan. Selain itu, Departemen Kesehatan secara khusus juga telah menetapkan upaya kesehatan di tempat kerja yang tercantum dalam Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
Berdasarkan uraian di atas, tergambar adanya masalah-masalah kesehatan yang ada saat ini dan upaya atau program pembangunan bidang kesehatan, khususnya di tempat kerja yang sedang dilakukan dan adanya kecenderungan pengembangan dengan pesat tenaga kesehatan, yaitu Sarjana Kesehatan Masyarakat. Dalam tulisan ini diuraikan mengenai pentingnya pemberdayaan dan peran Sarjana Kesehatan Masyarakat dalam upaya kesehatan, khususnya upaya kesehatan kerja.


B. Perkembangan dan Kompetensi SKM
Melihat perkembangan bidang keilmuan kesehatan masyarakat di Indonesia tidak terlepaskan dari sejarah berdirinya Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI). Jurusan bagian kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran UI merupakan cikal bakal lahirnya FKM UI. Pada tanggal 1 juli 1965 di UI dibuka program pascasarjana berupa Master of Public Health dengan lulusan bergelar Sarjana Kesehatan Masyarakat. Jadi, SKM pada saat itu merupakan lulusan program pascasarjana atau setara dengan MPH (Master of Public Health) di luar negeri. Baru pada tahun 1972 berdiri FKM UI. Tahun 1985 dan tahun 1990 diselenggarakan pertemuan antara UI, UNAIR, UNDIP, UNHAS dan USU membahas pengembangan fakultas/keilmuan kesehatan masyarakat. Seperti digambarkan di awal bahwa semenjak tahun 1996 sampai dengan tahun 2006 pendidikan tinggi yang mengelola bidang kesehatan masyarakat sehingga meluluskan SKM mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Kita bisa melihat begitu marak bediri Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) di berbagai daerah.
Secara keilmuan, bidang keilmuan kesehatan masyarakat merupakan bagian dari bidang ilmu kesehatan disamping kedokteran, kedokteran gigi dan keperawatan. Profesi dokter, dokter gigi ataupun perawat sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat luas. Sedangkan Sarjana Kesehatan Masyarakat sebagian besar masyarakat umum belum mengenal peran dan kedudukannya dala upaya pembangunan bidang kesehatan. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa seorang SKM mempunyai keterampilan medis (dalam pengobatan) seperti tenaga medis/paramedis lain, misalnya bisa menyuntik atau mengobati. Sebagian lain SKM hanya diidentikkan dengan tenaga penyuluh. Termasuk bagi para pengelola fasilitas kesehatan juga belum terlalu memberi tempat pada SKM sehingga rumah sakit-rumah sakit misalnya masih jarang merekrut tenaga SKM. Sejalan dengan upaya pemerintah dalam pembangunan kesehatan yang menekankan upaya-upaya promotif, protektif dan preventif di samping kuratif dan rehabilitatif, maka tenaga SKM semakin banyak menempati berbagai institusi baik negeri maupun swasta dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan, seperti Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, LSM Kesehatan, industri dan lain-lain.
Struktur pendidikan bidang ilmu kesehatan masyarakat dapat dikategorikan menjadi 4, yaitu program doktor, program magister, program pendidikan sarjana kesehatan masyarakat dan program diploma (Husin, 2003). Konsep Program Pendidikan SKM telah memiliki arah pengembangan dan landasan akademik profesional yang mencakup paradigma kesehatan masyarakat, misi kesehatan masyarakat, tujuan pendidikan SKM, orientasi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat dan kelompok ilmu dalam program SKM. SKM memiliki kemampuan profesional dan spesifik bidang kesehatan masyarakat, yaitu: 1) Menetapkan diagnosis kesehatan masyarakat/komunikasi yang intinya mengenali, merumuskan, dan menyusun prioritas masalah kesehatan masyarakat. 2) Mengembangkan program penanganan masalah kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif. 3) Bertindak sebagai manajer madya yang dapat berfungsi sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti. 4) melakukan pendekatan masyarakat. 5) Bekerja dalam tim multidisipliner (Konsorsium ilmu Kesehatan, 1998).
Di samping kemampuan di atas, SKM memiliki kompetensi/kedudukan berupa wawasan pembangunan yang luas, kemampuan kemitraan, kerja sama lintas sektor, advokasi promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, kepribadian kepemimpinan, sistematika berfikir baik, pemahaman paradigma sehat dengan segala implikasinya, “community base” oriented, kemampuan menunjang otonomi/desentralisasi, kemampuan menjadi gelandang upaya kesehatan, berdiri sama tinggi/duduk sama rendah dengan dokter, dokter gigi, perawat di Puskesmas dan kemampuan membawa program kesehatan yang dapat mengantar setiap penduduk ke sehat produktif. Seorang SKM juga diharapkan aktif dalam gerakan menyehatkan masyarakat/bangsa, memberdayakan masyarakat/bangsa, membangun, menyebarluaskan serta memanfaatkan ilmu kesehatan masyarakat (“agent of formal knowledge”), membangun berbagai model, upaya atau gerakan pemberdayaan masyarakat/pembangunan kesehatan masyarakat, menjadi pakar dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat dan tempat berbagai pihak/masyarakat bertanya/berkonsultasi (AIPTKMI, 2003). Masjkuri (2003) mengelompokkan peran SKM menjadi 4, yaitu leader (baik dalam organisasi formal maupun nonformal), ilmuwan (berfikir logis, curious, analits), agen pembaharu (cepat tanggap dan proaktif terhadap permasalahan) dan sebagai pengelola program tingkat menengah (middle level manager). Ditambahkan mengenai kompetensi SKM yang dibutuhkann adalah kemampuan untuk memantau status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat, kemampuan untuk menetukan diagnosis dan menyelidiki health hazard dan health risk di masyarakat, kemampuan untuk menyampaikan isu kesehatan, mendidik dan memberdayakan masyarakat untuk mengatasinya, kemampuan untuk membangun kemitraan dan menggerakkan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan, kemampuan untuk mengembangkan kebijakan dan rencana yang mendukung upaya kesehatan dan kemampuan untuk menjaga diberlakukannya peraturan dan perundangan yang melindungi kesehatan.
Selain kompetensi yang bersifat generalis, SKM sesuai dengan tuntutan pengguna atau pasar juga berkembang kearah adanya sebuah khususan atau peminatan. sesuai dengan fragmentasi ilmu kesehatan masyarakat yang meliputi 7 bidang (Husin, 2003), maka umumnya dapat dikembangkan pula 7 peminatan di bidang kesehatan masyarakat, yaitu epidemiologi, biostatistika, pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan, gizi kesehatan masyarakat, administrasi dan kebijakan kesehatan, kesehatan kerja. Dari 7 bidang peminatan yang ada, peminatan kesehatan kerja (biasanya ditambahkan dengan keselamatan karena sangat terkait sehingga menjadi kesehatan dan keselamatan kerja, disingkat K3) saat ini dirasakan mengalami perkembangan pesat dikarenakan K3 merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung keberlangsungan proses produksi, sebagai tuntutan pasar dan berkembangnya industrialisasi. Peluang pasar kerja da peminat K3 juga cenderung lebih banyak. Kondisi ini sangat strategis untuk melihat peran SKM dalam upaya kesehatan kerja. SKM peminatan K3 memiliki kemampuan profesional untuk mengidentifkasi dan memecahkan masalah kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan dan keselamatan kerja, menganalisa permasalahan K3, melakukan fasilitasi dan mengembangkan program-program K3. Kompetensi SKM peminatan K3 yang diharapkan adalah memiliki pola pikir integratif, dapat menguasai dan mengembangkan konsep-konsep dasar serta pengetahuan praktis bidang K3 dan dapat mengembangkan budaya K3 di tempat kerja dengan pendekatan nilai budaya, humanisme dan psikososial serta diarahkan untuk menuju berbagai profesi, misalnya sebagai safety/health specialist, konsultan, auditor dan profesi lain di bidang K3. Dilihat dari isi mata ajaran, kompetensi SKM peminatan K3 mencakup:

1. Mampu memahami konsep umum, peran, fungsi, strategi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja secara integratif
2. Memiliki wawasan dan pemahaman mengenai pendekatan perilaku organisasi dalam konteks keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Mampu memahami peran sentral promosi kesehatan pekerja dalam pelayanan kesehatan kerja untuk optimalisasi kesehatan pekerja, kapasitas kerja dan kualitas kehidupan.
4. Memahami prinsip dasar pengukuran kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Memahami esensi dasar keilmuan keselamatan dan kesehatan kerja guna pengembangan secara aplikatif.
6. Mampu memahami sumber-sumber, bentuk dan sifat hasil dari lingkungan kerja, metoda-metoda sampling, nilai ambang batas, manajemen industri dan toksikologi pengendalian di lingkungan kerja.
7. Mampu memahami tentang prinsip-prinsip, teknik dan penerapan unsur-unsur manajemen risiko dan pencegahan kerugian di industri, identifikasi bahaya, analisis probabilitas, penakaran risiko, kriteria risiko, pengendalian risiko dan manajemen risiko.
8. Mampu memahami tentang keterkaitan antara psikologi dengan kesehatan pekerja, dasar-dasar psikologi industri, dan teknik dasar perubahan perilaku pekerja di dalam industri (tempat kerja).
9. Mampu memahami definisi, teori terjadinya kebakaran, (fire chearn, fire chenitry, ignition, flame spread, fire hazard. Pemodelan ledakan dan kebakaran untuk ruang terbuka dan tertutup, metoda identifikasi kebakaran, rekayasa pengendalian kebakaran analisis risiko.
10. Mampu memahami mengenai ruang lingkup sistem pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja, elemen-elemen pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja, metoda implementasi audit.
11. Mampu memahami mengenai ruang lingkup sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Dibahas elemen-elemen manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, juga metoda implementasi audit.
12. Mampu memahami mengenai upaya penyerasian pekerjaan/kondisi kerja terhadap pekerja, prinsip-prinsip dasar ergonomi dan aplikasinya bagi keselamatan dan keseahatan kerja.
13. Mampu memahami mengenai pengertian hukum dan perundang-undangan, proses pembuatan dan penerapan. Dibahas juga latar belakang serta berbagai hambatan penerapan hukum dan perundang-undangan kesehatan kerja.
14. Mampu memahami mengenai prinsip-prinsip dan metoda penelitian masalah kesehatan kerja dengan pendekatan epidemiologi. Hubungan pekerjaan dan kesehatan, persyaratan, pengukuran, disain studi serta berbagai persyaratanmetodologi. Mampu memahami tentang konsep, metoda dan program analisis risiko keselamatan kerja, analisis pemaparan yang merupakan bagian dari analisis risiko kesehatan kerja.
15. Mampu memahami dan melakukan studi di industri/institusi/rumah sakit dan LSM, untuk mendapatkan gambaran/implementasi program keselamatan dam kesehatan kerja di industri/institusi, baik dalam aspek organisasi manajemen maupun dalam perencanaan, implementasi, evaluasi dan monitoring.


C. Upaya Kesehatan Kerja
ILO dan WHO (1995) menyatakan Kesehatan Kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja disemua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan; dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya. Selanjutnya dinyatakan bahwa fokus utama Kesehatan Kerja, yaitu: 1) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pekerja dan kapasitas kerja. 2) Perbaikan lingkungan kerja dan pekerjaan yang mendukung keselamatan dan kesehatan. 3) Pengembangan organisasi kerja dan budaya kerja kearah yang mendukung kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, juga meningkatkan suasana sosial yang positif dan operasi yang lancar serta meningkatkan produktivitas perusahaan.
Departemen Kesehatan telah menetapkan upaya khusus kesehatan kerja sebagai bagian dari pembangunan bidang kesehatan yang sejak tahun 1998 dicanangkan dengan paradigma sehat. Pencanangan paradigma sehat ini sejalan dengan pembangunan berwawasan lingkungan serta pengembangan tenaga kesehatan Sarjana Kesehatan Masyarakat. Bidang kesehatan kerja mempunyai implikasi luas baik secara mikro maupun makro. Potensi munculnya berbagai penyakit akibat kerja yang daiami pekerja akan merugikan perusahaan dari segi biaya kesehatan, absen kerja yang pada ujungnya mengganggu produktivitas kerja. Perhatian yang baik pada kesehatan kerja dan perlindungan risiko bahaya di tempat kerja menjadikan pekerja dapat lebih nyaman dalam bekerja. Dalam Undang-undang No. 23 tahun 1992 pasal 23 dinyatakan bahwa kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja. Dalam Permenaker No. 3 tahun 1982 disebutkan tugas pokok kesehatan kerja antara lain:
1. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja
2. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
3. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitasi
4. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan kesehatan kerja
5. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja
6. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada pengurus
7. Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dan fungsi terkait terhadap permasalahan yang berhubungan dengan aspek kesehatan kerja
8. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja
9. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
10. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitasi
11. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan kesehatan kerja
12. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja
13. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada pengurus
14. Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dan fungsi terkait terhadap permasalahan yang berhubungan dengan aspek kesehatan kerja
Pada beberapa sektor industri formal berskala menengah dan besar pada umumnya pelaksanaan kesehatan kerja sudah cukup baik yang dilakukan secara terintegrasi dalam suatu kesisteman yang dikenal dengan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). Untuk usaha-usaha informal dan indsutri-industri kecil, Departemen Kesehatan maupun Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi sudah melakukan upaya kesehatan kerja, misalnya dalam bentuk pembinaan dan pelatihan-pelatihan serta penyusunan berbagai pedoman pelaksanaan kesehatan kerja. Namun, diakui upaya yang telah dilakukan belum bisa menyentuh/menjangkau seluruh usaha informal dan industri kecil yang jumlahnya cukup besar. Selain adanya persoalan keterbatasan sumber daya manusia atau petugas dan kesadaran para pengelola usaha dalam memperhatikan kesehatan kerja.


D. Peran SKM dalam Kesehatan Kerja
Peran SKM dalam berbagai bentuk upaya kesehatan masyarakat, diantaranya adalah sebagai pelaksana lapangan, pendidikan, penyuluhan kesehatan masyarakat, pembangunan model, pengelolaan kesehatan masyarakat, pengelola dan pengendali upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan kerja sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat seperti diuraikan di atas dapat dilakukan melalui berbagai upaya atau program-program. Untuk melaksanakan upaya tersebut dibutuhkan sejumlah profesi, seperti dokter, perawat, ahli higiene kerja, ahli toksikologi, ahli ergonomi, ahli epidemiologi dan ahli keselamatan (Harrington & Gill, 2005). SKM peminatan K3 khususnya dapat diberdayakan dan dikembangkan untuk menempati profesi seperti ahli higiene kerja, ergonomi dan ahli keselamatan. Dilihat dari tugas pokok kesehatan kerja dan bentuk pengendalian bahaya kesehatan, tenaga SKM mempunyai kompetensi yang sangat sesuai karena tenaga SKM dirancang untuk melakukan tugas pokok atau upaya-upaya yang bersifat promosi, perlindungan dan pencegahan. Selain itu kemampuan sebagai leader, pengelola program diharapkan akan lebih mengoptimalkan upaya kesehatan kerja.
Jumlah institusi pendidikan tinggi yang menghasilkan SKM saat ini sangat banyak. Potensi ini akan sangat berarti ketika kita melihat kenyataan bahwa di Indonesia jumlah angkatan kerja adalah terbesar nomor 4 di dunia, yaitu berjumlah sekitar 152 juta jiwa (Survey BPS 2003, untuk penduduk di atas 15 tahun) dan jumlah industri yang cukup besar sekitar 102.000 perusahaan. Selain di perusahaan, SKM dengan kompetensi bidang K3 juga diperlukan di instansi pemerintah baik pusat maupun daerah dalam menjalankan fungsinya membuat regulasi, melakukan supervisi, bimbingan dan evaluasi. Dalam rangka pemberdayaan masyarakat bidang K3, SKM juga dapat memainkan peran di LSM-LSM bidang kesehatan yang tentunya dapat membuat program intervensi kesehatan di tempat kerja. Hal penting untuk dicatat adalah pentingnya pemberdayaan potensi tenaga SKM sesuai kompetensinya untuk dapat menjadi pelaksana upaya kesehatan kerja baik bekerja langsung di perusahaan, ditempatkan di instansi pemerintah maupun bergerak melaui LSM-LSM. Kebijakan kesehatan kerja yang telah dikeluarkan pemerintah harus didukung oleh jejaring terkait. Disamping pemerintah itu sendiri, juga oleh para pengusaha atau pelaku usaha dan para pekerja. Kebutuhan SDM bidang kesehatan kerja selain tenaga medis dan paramedis, seperti dokter dan perawat juga sangat dibutuhkan tenaga-tenaga yang mampu melakukan upaya-upaya kesehatan kerja yang lebih bersifat peningkatan, perlindungan dan pencegahan, yaitu tenaga ini adalah SKM.
Perkembangan pembangunan nasional bangsa Indonesia sekarang ini dihadapkan pada era otonomi dan desentralisasi. Titik berat yang menjadi perhatian baik masyarakat maupun pemerintah adalah bidang pendidikan dan kesehatan. Era globalisasi saat ini juga menuntut adanya kompetensi tenaga kerja dan pentingnya standarisasi serta sertifikasi. Trend fenomena ini sangat relevan dengan pemikiran dan implementasi peran SKM dalam upaya kesehatan kerja.
Dapat digarisbawahi di sini mengenai peran SKM dalam upaya kesehatan kerja, kita dapat melihatnya dari titik temu antara kompetensi yang dimiliki SKM khususnya peminatan K3 dengan tujuan dan tugas pokok kesehatan kerja dan standar upaya kesehatan kerja yang biasa diterapkan di tempat kerja dalam bentuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Kompetensi SKM sangat sesuai sebagai bagian dari profesi lain dalam upaya kesehatan kerja, yaitu sebagai pengelola program dan dapat melakukan fungsinya untuk melakukan/ mengkoordinasikan langkah-langkah identifikasi potensi bahaya kesehatan, penilaian bahaya kesehatan dan pengendalian melalui berbagai program, pembinaan, pengawasan serta pendidikan dan pelatihan.




E. Penutup
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan akan arti pentinya tenaga SKM sesuai dengan kompetensinya sebagai sember daya handal dalam upaya kesehatan kerja. Untuk itu diperlukan koordinasi dan kerj sama lintas sektoral, khususnya dunia pendidikan, pelaku usaha, pemerintah dan para pekerja. Dengan demikian upaya kesehatan kerja menjadi penting sehingga produktivitas kerja meningkat, kesehatan pekerja terlindungi dan pada gilirannya kesejahteraan masyarakat meningkat dan bangsa Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan.


DAFTAR PUSTAKA
1. Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2003. Laporan Rapat Kerja I.
2. Harrington, JM, Gill, FS, 2005. Buku Saku Kesehatan Kerja. Alih Bahasa Sudjoko Kuswadji. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
3. Husin, Ma’rifin, 2003. Peran dan Tanggungjawab Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat dalam Upaya Pembangunan Kesehatan Masyarakat-Bangsa. Konsorsium Ilmu Kesehatan Indonesia
4. Rahmat, Hapsara Habib, 2003. Situasi Kesehatan Global dan Regional serta Implikasinya terhadap Kurikulum Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Makalah Lokakarya Akademik Fikes Uhamka.

sumber: http://www.binakesehatankerja.com/detail_berita_h.php?id=5

from : Dany_net

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif)

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif)
I. PENDAHULUAN
Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
NARKOTIKA :

Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika terdiri dari 3 golongan :
1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.


PSIKOTROPIKA :

Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Psikotropika terdiri dari 4 golongan :
1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.
2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.
4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).
ZAT ADIKTIF LAINNYA :
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari - hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker ).
2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.
3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.
Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan :
1. Golongan Depresan ( Downer ). Adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas ).
2. Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
3. Golongan Halusinogen. Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis ( ganja ).
II. PENYALAHGUNAAN NAPZA :
Di dalam masyarakat NAPZA / NARKOBA yang sering disalahgunakan adalah :
1. Opiada, terdapat 3 golonagan besar :
a. Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.
b. Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.
c. Opioda sintetik : Metadon.
Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.
Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan.
Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada opreasi, penderita cancer.
Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.

2. KOKAIN :

Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut
Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.
Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3. KANABIS :

Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.
Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica.
Cara penggunaan : dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.




4. AMPHETAMINE :

Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.
Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet.
Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.
Ada 2 jenis Amphetamine :
a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )
Nama jalanan : Inex, xtc.
Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.
b. Metamphetamine ice
Nama jalanan : SHABU, SS, ice.
Cara pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus ( boong ).
5. LSD ( Lysergic Acid ).

Termasuk dalam golongan halusinogen.
Nama jalanan : acid, trips, tabs, kertas.
Bentuk : biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul.
Cara penggunaan : meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 - 60 menit kemudian, menghilang setelah 8 – 12 jam.
Efek rasa : terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama – lama menjadikan penggunaanya paranoid.
6. SEDATIF – HIPNOTIK ( BENZODIAZEPIN ) :

Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur ).
Nama jalanan : Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.
Cara pemakaian : dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus.
Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
7. SOLVENT / INHALASI :

Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.
Biasanya digunakan dengan cara coba – coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu.
Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.
8. ALKOHOL :

Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia
Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi – umbian yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %.
Nama jalanan : booze, drink.
Efek yang ditimbulkan : euphoria, bahkan penurunan kesadaran
III. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN

Penyalahguanaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergatungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah ( toleransi ), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat ( withdrawal symptom ).
# PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA

Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :
1. Faktor individual :

Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri - ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA :
a. Cenderung memberontak
b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif
f. Murung, pemalu, pendiam
g. Merasa bosan dan jenuh
h. Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
i. Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
j. Identitas diri kabur
k. Kemampuan komunikasi yang rendah
l. Putus sekolah
m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.
2. Faktor Lingkungan :

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
Lingkungan Keluarga :
a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b. Hubungan kurang harmonis
c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d. Orang tua terlampau sibuk, acuh
e. Orang tua otoriter
f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g. Kurangnya kehidupan beragama.
Lingkungan Sekolah :
a. Sekolah yang kurang disiplin
b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif
d. Adanya murid pengguna NAPZA.
Lingkungan Teman Sebaya :

a. Berteman dengan penyalahguna
b. Tekanan atau ancaman dari teman.
Lingkungan Masyrakat / Sosial :
a. Lemahnya penegak hukum
b. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.
Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor – faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.




# GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA :
1. Perubahan Fisik :

- Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.
- Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
- Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
- Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku :

- Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
- Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
- Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
- Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
- Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
- Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
- Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

# PENGARUH PENYALAHGUNAAN NAPZA
NAPZA berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya :
1. Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama. Pengaruhnya pada :
a. Otak dan susunan saraf pusat :
- gangguan daya ingat
- gangguan perhatian / konsentrasi
- gangguan bertindak rasional
- gagguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi
- gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
- gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik / buruk.
b. Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru ( Bronchopnemonia ). pembengkakan paru ( Oedema Paru )
c. Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
d. Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan seksual.
e. Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan HIV / AIDS.
Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah : kencing nanah ( GO ), raja singa ( Siphilis ) dll. Dan juga pengguna NAPZA yang mengunakan jarum suntik secara bersama - sama membuat angka penularan HIV / AIDS semakin meningkat. Penyakit HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
f. Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.
g. Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik, sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
h. Komplikasi pada kehamilan :
- Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.
- Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
- Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.
2. Dampak Sosial :
a. Di Lingkungan Keluarga :
• Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.
• Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
• Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
• Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
• Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
b. Di Lingkungan Sekolah :
• Merusak disiplin dan motivasi belajar.
• Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
• Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.
c. Di Lingkungan Masyarakat :
• Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna / mangsanya.
• Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
• Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
• Meningkatnya kecelakaan.

# UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA :
Upaya pencegahan meliputi 3 hal :
1. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi.
Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA.
Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
2. Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA.
3. Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.
Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA :
1. Mengasuh anak dengan baik.
- penuh kasih sayang
- penanaman disiplin yang baik
- ajarkan membedakan yang baik dan buruk
- mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
- mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
2. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat
Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
4. Orang tua menjadi contoh yang baik.
Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.
5. Kembangkan komunikasi yang baik
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.
6. Memperkuat kehidupan beragama.
Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari - hari.
7. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak
Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan penyalahgunaan NAPZA :
1. Upaya terhadap siswa :
• Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan NAPZA.
• Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA di sekolah.
• Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang positif untuk tetap menghidari dari pemakaian NAPZA dan merokok.
• Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa ( ekstrakurikuler ).
• Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling.Membantu siswa yang telah menyalahgunakan NAPZA untuk bisa menghentikannya.
• Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari – hari.
2. Upaya untuk mencegah peredaran NAPZA di sekolah :
• Razia dengan cara sidak
• Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah
• Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru
• Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
• Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang sekolah.
3. Upaya untuk membina lingkungan sekolah :
• Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina huibungan yang harmonis antara pendidik dan anak didik.
• Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah
• Sikap keteladanan guru amat penting
• Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah.
Yang dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah penyalahguanaan NAPZA:
1. Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal, sehingga masalah yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan secara bersama- sama.
2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahguanaan NAPZA sehingga masyarakat dapat menyadarinya.
3. Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berkaitan dengan NAPZA.
4. Melibatkan semua unsur dalam masyarakat dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyalahguanaan NAPZA.

IV. KESIMPULAN
Masalah penyalahguanaan NARKOBA / NAPZA khususnya pada remaja adalah ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada umumnya. Pengaruh NAPZA sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya, maupun dampak sosial yang ditimbulkannya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut.
Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.

from : Dany_net
pela_wan@yahoo.co.id

Kebersihan Lingkungan

Kebersihan Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Sampah merupakan persoalan klasik di perkotaan. Namun, sampai saat ini masih menjadi masalah yang serius. Disamping rendahnya kesadaran masyarakat atas kebersihan, upaya yang dilakukan pemerintah juga belum optimal. Kalau kita lihat di beberapa tempat pembuangan sampah sementara, pada siang hari banyak tumpukan sampah yang tidak terangkut. Belum lagi, berapa anak sungai yang ‘mati’ akibat adanya sampah yang terus menumpuk. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh pengelola kota adalah masalah sampah.
Masyarakat sampah menurut hemat penulis adalah masyarakat yang selalu menghasilkan sampah setiap hari. Memang sekarang ini tidak ada masyarakat yang tidak menghasilkan sampah, perbedaannya terletak pada kemampuan masyarakat tersebut untuk mengelola sampah, dan kemampuan itu belum terdapat dalam keseluruhan masyarakat kita. Dinegara tetangga kita, Australia, sudah dijual bebas alat pengurai sampah dengan bantuan cacing penghasil humus seperti cacing red worm di plaza-plaza.
Badan pemerintah yang bersangkutan dengan hal tersebut, belum dapat melaksanakan tugasnya dengan baik karena terbentur dengan pola hidup masyarakat sampah yang ada. Teknologi untuk mengatasi sampah kalah cepat dengan fasilitas penghasil sampah. Dampak revolusi industri telah menghasilkan plastik yang penguraiannya memerlukan waktu 500 tahun / kantong, sementara sebagian besar konsumsi kita dibungkus oleh bahan sintetis tersebut.
Pada masa sekarang ini generasi masyarakat sampah sudah beranak pinak memenuhi wilayah kita. Tentunya tantangan untuk kita semua makin banyak untuk mewujudkan wilayah yang bersih dan bungas seperti yang sedang digalakkan oleh walikota.
1.2 Tujuan dan Manfaat penulisan :
Adapun tujuan penulisan dari karya tulis ini adalah :
Sebagai wahana introspeksi diri agar mengurangi pola hidup selaku masyarakat sampah, Untuk membuka wawasan kita terhadap masalah sampah, dan Untuk memenuhi salah satu tugas perspektif global. Sedangkan manfaat yang dapat dikemukakan adalah menambah pengetahuan tentang keadaan lingkungan kita dewasa ini, diharapkan dapat memberikan ilham untuk menciptakan alat pengurai sampah untuk daerah kita, dan sebagai feed back untuk aktivitas kita selama ini dalam hal menangani sampah.
1.3 Batasan Masalah
batasan masalah dalam makalah ini adalah hanya membahas tentang masalah sampah yang ada dikota Banjarmasin secara umum, penyebab dan dampaknya. ditambah dengan beberapa contoh alat pengurai sampah yang ada di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
1.4 Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari 4 bab. Terdiri dari :
Bab I Pendahuluan :
Latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
Bab II Rumusan masalah :
2.1 bagaimana kondisi lingkungan
2.2 Apa yang menyebabkan kondisi demikian?
2.3 Apa saja dampak yang ditimbulkan?
2.4 Alat apa yang dapat mengurangi buruknya kondisi lingkungan tersebut?
Bab III Isi :
1. Kondisi Lingkungan
2. Penyebab
3. Dampak yang ditimbulkan
4. Alat pengurai sampah dibeberapa kota besar lain.
Bab IV Penutup terdiri dari : Kesimpulan dan saran
daftar pustaka







BAB II
RUMUSAN MASALAH
2.1 bagaimana kondisi lingkungan di Banjarmasin dan Kalsel sekarang?
2.2 Apa yang menyababkan kondisi demikian?
2.3 Apa saja dampak yang ditimbulkan?
2.4 Alat apa yang dapat mengurangi buruknya kondisi lingkungan tersebut?













BAB III
ISI
2.1 Kondisi Lingkungan
Berdasarkan data BPS pada tahun 2000, dari 384 kota yang menimbulkan sampah sebesar 80. 235,87 ton setiap hari, penanganan sampah yang diangkut ke dan dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir sebesar 4,2%, yang dibakar 37,6%, yang dibuang ke sungai 4,9% dan yang tidak tertangani sejumlah 53,3%. Di Kalimatan selatan, dengan jumlah penduduk kota 1. 347. 527 yang tersebar di 11 kota, cakupan yang terlayani oleh adanya pelayanan pemerintah dalam pengelolaan sampah hanya 550. 017 jiwa atau 40% (Bappenas, 2002).
Keadaan Banjarmasin sekarang yang bisa dilihat, dengar, cium, dan rasakan adalah sampah-sampah di tempat pembuangan sampah sementara yang selalu menggunung, truk-truk sampah yang selalu penuh bahkan kepenuhan, tempat sampah yang kadang kosong karena adanya tumpukan atau ceceran sampah ditempat notabene bukan tempat pembuangan sampah, kumuhnya kawasan karena dihiasi sampah, setiap hari truk sampah dan penyapu jalan bekerja.
Sungai, pojok-pojok jalan, dibawah jendela, kolong rumah, kolong jembatan, di kampus, maupun kos-kosan tidak luput menjadi tempat pembuangan sampah, hampir tidak ada bedanya antara tempat tinggal seorang mahasiswa dengan gembel dibawah jembatan dari segi sampahnya. Apalagi sekarang sebagian mahasiswa terjangkit virus ‘malas membersihkan kos-kosannya’ sehingga sampah-sampah yang dipermainkan kucing berhamburan begitu saja.
Banyaknya sampah-sampah yang tidak terdeteksi ini menambah lengkap penderitaan kota Banjarmasin yang tidak lagi seribu sungai. Disalah satu kampus dari Universitas tertua di Banjarmasin pun, sampah tidak semuanya dikelola dengan baik. Pengalaman penulis, sampah dari kantin hanya ditumpuk begitu saja dalam kantong plastik merah sedikit tersembunyi disemak-semak depan Aula Hasan Bondan dan tidak ada yang perduli dengan hal itu.
Mungkin tidak perlu diuraikan dengan panjang lebar bagaimana keadaan kota kita ini karena teramat parahnya walikota sampai memasang baliho sebesar ± 1 x 2 meter pada beberapa ruas jalan untuk menghimbau warga untuk menjaga kebersihan dan menciptakan lingkungan yang bersih dan bungas.
2.2 Penyebab
Penyebab yang dapat diungkapkan dalam tulisan ini atas masalah yang dikemukakan ada dua, secara internal dan eksternal. Secara internal diantaranya adalah pola pikir masyarakat yang berhasil dibentuk oleh budaya pasar bebas yang tidak disadari oleh masyarakat itu sendiri bahwa mereka dikonstruk untuk menjadi pendukung budaya konsumerisme, yang mana pusat perbelanjaan dan kaki tangannya sebagai lambang kemodernan. Ada citra harat dan kebanggaan tersendiri apabila sudah menenteng kresek Hypermart, Ramayana, Roberta, atau Mangga Dua, daripada belanja di Pasar Harum Manis atau Sudi Mampir.
Sementara yang memakai bakul dari purun dianggap kampungan, padahal secara lingkungan bakul dari purun, paikat, atau daun rumbia lebih ramah lingkungan karena dibuat dari bahan-bahan alami. Di Kuin, barang-barang kerajinan tangan dari bahan-bahan tersebut diatas masih dijual bebas. Memang secara kualitas lebih cepat rusak, tetapi dari segi penguraiannya lebih cepat lingkungan daripada plastik.
Dari pola pikir berkembang menjadi tindakan, kalau internalisasi dan sosialisasi tentang kebersihan dan penempatan sampah kurang, akan menyeret kita menjadi masyarakat sampah, apalagi kalau ditambah dengan ketidakperdulian kita yang selalu beranggapan bahwa masalah sampah bukan urusan dan masalah yang harus dipikirkan.
Tindakan yang selalu dilakukan akan menjadi kebiasaan, kebiasaan berkembang lagi menjadi watak. Apabila membuang sampah sembarangan telah menjadi watak, tidak perduli laki-laki atau perempuan akan tega mencemari lingkungan tanpa rasa bersalah.
Sedang penyebab secara eksternal adalah dengan bebasnya peredaran plastik dipasaran bebas dengan berbagai bentuk dan ukuran, dan ada pergeseran arti istilah dalam masyarakat tentang istilah modern dan kampungan.
2.3 Dampak yang ditimbulkan
Dampak paling nyata dirasakan oleh daerah yang memiliki masyarakat sampah adalah rasa malu secara nasional ketika kota Banjarmasin dinobatkan menjadi kota terkotor pada kunjungan Wapres pada beberapa waktu yang lalu. Padahal sebagian besar orang Banjar beragama Islam, dan Nabi Muhammad, SAW telah mengajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Hal ini sangat bertolak belakang dengan predikat kota terkotor.
Kemudian dengan semangat hangat-hangat tahi ayam dilakukan lah gerakan jum’at bersih seminggu sekali dilingkungan dinas pegawai negeri sipil, tetapi sampai sekarang yang bersih hanya didaerah yang eks perkampungan Belanda pada masa lalu yang sekarang menjadi daerah percontohan kebersihan. Sementara di tempat yang pada masa lalu hingga sekarang menjadi kampung pribumi tetap saja seperti biasa, dikelilingi sampah disekitarnya minimal sampah dedaunan dari pohon dihalaman rumah. Bahkan sekarang sampah malah tambah banyak ditandai dengan adanya rombongan anak-anak usia Sekolah Dasar yang ikut memunguti sampah untuk dijual seperti gelas plastik air minum kemasan.
Dampak berikutnya adalah meningkatnya jam kerja para armada kebersihan sementara skala kebersihan hanya berada dititik yang sama.
Dampak terakhir yang dapat dikemukakan adalah banyaknya himbauan abah wali berupa baliho, plakat, maupun poster di ruas-ruas jalan yang menyerukan kebersihan.
2.4 Alat Pengurai Sampah di Beberapa Kota Besar Lain
Tata ruang kota merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan pembangunan dan pengelolaan lingkungan hidup. Perkembangan kota yang cenderung mengabaikan kawasan hijau kota, berupa ruang terbuka hijau, hutan kota, dan taman kota sangat disayangkan. Ketiadaan hutan kota yang mestinya dapat berfungsi sebagai penyerap karbon, peredam kebisingan, dan pengatur tata air makin membuat kondisi lingkungan kota Banjarmasin makin parah.
Masyarakat sampah yang ada di Banjarmasin adalah masyarakat setengah matang, semestinya pada saat mereka mengenal sampah, juga mengetahui dan mempunyai cara untuk mengatasi sampah, sehingga tidak mengorbankan lingkungan yang pada akhirnya mengancam kesehatan kita. Memang sampah adalah masalah klasik sebuah kota besar, namun tidak menutup kemungkinan jika kita bisa menangani sampah, kota yang bersih menjadi milik kita.
Beberapa artikel yang membahas tentang penguraian sampah diantaranya :
a. Jamur Pengurai Sampah Plastik
Jenis jamur tertentu yang biasanya menguraikan kayu ternyata juga dapat mengunyah plastik. Temuan para peneliti AS ini menawarkan metode pengolahan sampah plastik agar tidak tertimbun di tanah selamanya dan mencemari lingkungan.
Namun, tidak semua jenis plastik dapat diuraikan. Plastik yang baru dapat diuraikannya adalah jenis resin fenol yang banyak digunakan untuk membuat lem plywood dan papan serat kayu atau pada cetakan mobil. Plastik memiliki molekul yang besar dan sulit dipecahkan terbentuk dari molekul-molekul fenol berbentuk cincin dan formaldehida yang diberi tekanan dan panas tinggi.
Jenis plastik ini populer sebab tahan lama. Namun, efek sampingnya sulit didaur ulang. Tidak seperti polietilen yang digunakan untuk kemasan air mineral, resin tersebut sangat keras sehingga sulit meleleh. Sekitar 2,2 juta ton resin fenol diproduksi di AS setiap tahun atau sekitar 10 persen dari jenis plastik yang diproduksi di sana.
Sebagian sampah resin fenol digunakan lagi dalam bentuk aslinya. Percobaan daur ulang juga dilakukan dengan memanaskan pada suhu tinggi dan menggunakan larutan kimia. Namun, cara seperti ini mahal dan menghasilkan produk samping yang mencemari lingkungan.
Adam Gusse dan koleganya dari Universitas Winconsin-La Crosse kemudian meneliti manfaat jamur yang biasanya hidup di pangkal batang yang membusuk. Jamur yang berwarna putih ini menghasilkan ramuan enzim yang dapat memecah lapisan lignin yang keras. Lignin memiliki struktur kimia yang mirip resin fenol karena disusun dari molekul-molekul yang saling berikatan.
Gusse meletakkan serpihan-serpihan resin fenol ke lima spesies jamur berbeda untuk membandingkan pengaruhnya. Tim peneliti melihat terdapat satu spesies bernama Phanerochaete chrysosporium yang berubah warna tubuhnya dari putih menjadi merah muda setelah beberapa hari. Hal tersebut menunjukkan bahwa jamur tersebut telah menguraikan resin menjadi molekul-molekul polimer lebih kecil yang berwarna merah muda.
Mereka memastikan temuannya setelah memberi makan jamur tersebut dengan resin fenol yang mengandung isotop karbon lebih berat. Hasilnya, isotop terserap ke tubuh jamur setelah berpesta plastik.
“Kerusakannya jelas sekali terlihat,” kata Gusse. Dengan mikroskop elektron, permukaan resin terlihat penuh dengan kawah seperti bekas dikunyah.
Menurut Gusse, jamur tersebut bahkan dapat dimanfaatkan untuk mendaur ulang komponen-komponen fenol jika metode pemanfaatannya telah dikembangkan. Namun, ide tersebut masih jauh untuk dikomersialkan.
Sejauh ini, para peneliti belum menghitung seberapa efektif jamur menguraikan resin. Gusse memperkirakan butuh waktu beberapa bulan untuk menyelesaikannya.
Jamur putih sejenis lainnya juga diketahui memiliki kemampuan menguraikan plastik jenis polystyrene atau polutan seperti polychlorinated biphenyl (PCB). “Mereka mengeluarkan enzimnya dan memangsa apapun di sekitarnya,” kata Gusse.
b. Keranjang Ajaib Takakura
Dewasa ini pengelolaan sampah mandiri di Surabaya banyak menggunakan keranjang “sakti” Takakura. Keranjang sakti Takakura adalah suatu alat pengomposan sampah organik untuk skala rumah tangga. Yang menarik dari keranjang Takakura adalah bentuknya yang praktis, bersih dan tidak berbau, sehingga sangat aman digunakan di rumah. Keranjang ini disebut masyarakat sebagai keranjang sakti karena kemampuannya mengolah sampah organik sangat baik.
Keranjang Takakura dirancang untuk mengolah sampah organik di rumah tangga. Sampah organik setelah dipisahkan dari sampah lainnya, diolah dengan memasukkan sampah organik tersebut ke dalam keranjang sakti Takakura. Bakteri yang terdapat dalam starter kit pada keranjang Takakura akan menguraikan sampah menjadi kompos, tanpa menimbulkan bau dan tidak mengeluarkan cairan. Inilah keunggulan pengomposan dengan keranjang Takakura. Karena itulah keranjang Takakura disukai oleh ibu-ibu rumah tangga.
Keranjang kompos Takakura adalah hasil penelitian dari seorang ahli Mr. Koji TAKAKURA dari Jepang. Mr. Takakura melakukan penelitian di Surabaya untuk mencari sistim pengolahan sampah organik. Selama kurang lebih setahun Mr. Takakura bekerja mengolah sampah dengan membiakkan bakteri tertentu yang “memakan” sampah organik tanpa menimbulkan bau dan tidak menimbulkan cairan. Dalam pelaksanaan penelitiannya, Mr. Takakura mengambil sampah rumah tangga, kemudian sampah dipilah dan dibuat beberapa percobaan untuk menemukan bakteri yang sesuai untuk pengomposan tak berbau dan kering. Jenis bakteri yang dikembang-biakkan oleh Takakura inilah yang kemudian dijadikan starter kit bagi keranjang Takakura. Hasil percobaan itu, Mr. Takakura menemukan keranjang yang disebut “Takakura Home Method” yang dilingkungan masyarakat lebih dikenal dengan nama keranjang sakti Takakura.
Selain Sistim Takakura Home Method, Mr. Takakura juga menemukan bentuk-bentuk lain ada yang berbentuk “Takakura Susun Method”, atau modifikasi yang berbentuk tas atau kontainer. Penelitian lain yang dilakukan Takakura adalah pengolahan sampah pasar menjadi kompos. Akan tetapi Takakura Home Method adalah sistim pengomposan yang paling dikenal dan disukai masyarakat karena kepraktisannya.
Mr. Takakura, melakukan penelitian di Surabaya sebagai bagian dari kerjasama antara Kota Surabaya dan Kota Kitakyushu di Jepang. Kerjasama antar kedua kota difokuskan pada pengelolaan lingkungan hidup. Kota Kitakyushu terkenal sebagai kota yang sangat berhasil dalam pengelolaan lingkungan hidup. Keberhasilan kota Kitakyushu sudah diakui secara internasional. Karena keberhasilan kota Kitakyushu itulah kota Surabaya melakukan kerjasama pengelolaan lingkungan hidup. Bentuk kerjasama berupa pemberian bantuan teknis kepada kota Surabaya.
Bantuan teknis yang diberikan Pemerintah Jepang adalah dengan menugaskan sejumlah tenaga ahli untuk melakukan penelitian tentang pengolahan sampah yang paling sesuai dengan kondisi Surabaya. Mr. Takakura adalah salah satu ahli yang ditugaskan itu. Sehari-harinya Mr. Takakura bekerja di perusahaan JPec, anak perusahaan dari J-Power Group. Suatu perusahaan yang sesungguhnya bergerak di bidang pengelolaan energi. Mr. Takakura adalah expert yang mengkhususkan diri dalam riset mencari energi alternatif.
Kerjasama Kitakyushu-Surabaya untuk mengelola sampah dimulai dari tahun 2001 sampai 2006. Takakura menjadi peneliti kompos selama kerjasama tersebut sekaligus sebagai ahli pemberdayaan masyarakat. Selama itu Takakura dan timnya secara berkala datang ke Surabaya untuk melakukan penelitian dan melaksanakan hasil penelitian itu. Kadang-kadang Takakura datang ke Surabaya sampai enam kali dalam setahun. Selama penelitian kompos biasanya bisa mencapai 3 minggu ia harus mengamati perkembangan bakteri kompos. Yang unik dari Mr. Takakura adalah bahwa selama ia berada di Surabaya ia senantiasa memakai baju batik. Sumbangsih Mr. Takakura terhadap upaya pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Surabaya sangatlah besar. Keberhasilan itu malah diapresiasi oleh lembaga internasional IGES (Institut for Global Environment and Strategy). Pada bulan Februari 2007, IGES mensponsori studi banding 10 kota dari 10 negara untuk melihat pelaksanaan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Surabaya. Kota-kota itu ingin mencontoh sistem pengomposan yang dikembangkan oleh Surabaya dengan bantuan Takakura Composting System.
c. Briket sampah
Bila mencermati informasi dari para pakar peneliti sumber daya alam. Mereka menyatakan, kandungan sumber minyak bumi di wilayah Indonesia diprediksikan hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan minyak dalam negeri sampai tahun 2010.
Jadi, sudah selayaknya semua pihak memikirkan alternatif bahan bakar lain yang tidak hanya mengandalkan bahan dasar minyak.
Berdasarkan percobaan yang penulis terapkan pada siswa-siswa kelas VII SMP Negeri 3 Rancaekek, Bandung, ternyata diperoleh beberapa informasi mengenai keunggulan briket sampah dibandingkan penggunaan bahan bakar minyak tanah atau kayu.
Pertama, cara pembuatan briket sampah ini relatif mudah, murah dan tidak memakan waktu lama. Cara pembuatannya mudah, karena yang diperlukan hanya sampah organik yang mudah ditemukan di sekitar kita. Bahan dasarnya dapat berupa, kayu-kayu sisa, daun-daun kering, makanan sisa, kertas.
Bahan-bahan tersebut, pertama-tama dibakar sampai menjadi bentuk arang berwarna hitam pekat. Agar tidak sampai menjadi abu, pada saat bara api merata ke seluruh bagian bahan, segera disiram air secukupnya.
Langkah selanjutnya, arang tersebut ditumbuk dengan menggunakan alat penumbuk, martil, batu, atau alat-alat berat lainnya sampai menjadi halus. Saat menumbuk ditambahkan daun-daun tanaman segar yang memiliki sifat lunak dan cukup kandungan air. Daun-daunan ini dapat diambil dari sisa-sisa sampah pasar atau sayuran yang sudah terbuang, contohnya bayam, kangkung, sawi, daun pepaya atau jenis-jenis sayuran lain. Hal tersebut sekaligus dapat menjadi solusi pengurangan penumpukan sampah yang banyak kita jumpai di pasar-pasar.
Persentase komposisi bahan pembuatan briket organik adalah 80% sampah organik kering dan 20% campuran daun segar. Jadi bila ingin mencoba membuatnya, seandainya sampah organik yang digunakan seberat 800 gram, maka daun segar yang ditambahkan sebanyak 200 gram. Atau kelipatan dari jumlah tersebut.
Setelah kedua bahan tersebut tercampur rata, kemudian adonan dicetak dengan ukuran dan bentuk menurut selera pembuatnya. Briket yang telah dibuat selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari sampai kering.
Proses pengeringan bergantung kondisi cuaca. Pengeringan hanya memakan waktu sehari bila matahari bersinar penuh. Sedangkan tanda-tanda briket sudah kering atau belum mudah ditebak dengan cara meletakkan dan mengangkatnya di telapak tangan. Briket kering terasa lebih ringan dan jelaga di permukaan tidak terlalu mengotori permukaan telapak tangan.
Sejumlah kelebihan penggunaan briket sampah organik adalah rasa dan aroma masakan. Dari percobaan hasil pengolahan masakan yang menggunakan kompor minyak tanah dan tungku briket sampah, diperoleh cita rasa berbeda. Nasi terasa lebih pulen dan masakan lain lebih legit.
Kelebihan briket kedua adalah daya panas yang dihasilkan dari pembakaran briket sampah tak kalah dibandingkan dengan bahan bakar minyak. Hasil percobaan penulis, untuk memanaskan 1 liter air hanya memerlukan sekitar 300 gram briket dalam waktu kurang lebih 12 menit (dengan catatan bara api sudah merata).
Di samping itu, briket sampah memiliki kemampuan penyebaran bara api yang baik, tak mudah padam, dan tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk pengipasan. Tanpa dikipasi pun briket sampah organik mudah menyala dengan stabil.
Kelebihan ketiga adalah volume asap yang dikeluarkan briket sampah tidak sebanyak yang dihasilkan kayu atau minyak tanah. Dan yang lebih utama, kandungan karbon dioksida dan karbon monoksida sebagai hasil sampingan pembakaran tidak sedahsyat kayu atau bahan bakar minyak tanah.Berkurangnya asap yang diproduksi disebabkan karbon dioksida, karbon monoksida, dan kandungan air yang tersimpan dalam bahan briket telah direduksi pada saat proses pembakaran pertama (arang).
Kelebihan keempat adalah peralatan tungku yang digunakan untuk keperluan bahan bakar briket relatif lebih murah dan lebih mudah dalam perawatannya. Jenis tungku yang digunakan terbuat dari tanah liat yang dibentuk sedemikian rupa. Jenis tungku ini sudah dikenal sejak lama dalam masyarakat tradisional Indonesia. Dari segi aroma, briket sampah tidak jauh berbeda dengan bau khas arang yang dibakar. Bahkan masyarakat daerah tertentu, seperti masyarakat pedesaan lebih menyukai menggunakan bahan bakar nonminyak dengan alasan perbedaan rasa dan aroma.***





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Meskipun tergolong masalah klasik, sampah pada masa sekarang sudah menjadi masalah global. Dibeberapa tempat seperti Bantargebang pada waktu yang lalu sempat terjadi insiden berkaitan masalah sampah. diluar negeri, penanganan sampah juga masih menjadi masalah disamping pencemaran udara. Namun keunggulan mereka dibanding kita adalah lebih tertib dalam menyikapi peraturan pemerintah, tidak seperti kita yang menjadikan banyak aturan pemerintah tidak berfungsi.
Sementara para civitas akademika di PT maupun sekolah bukannya ikut memikirkan cara penanganan sampah ditempat kita, sebagian besar malah menjadi masyarakat sampah. karena kalau hanya mengandalkan para petugas kebersihan, sampah akan tetap banyak jika kita tidak ikut membantu. tugas kita tidak selesai dengan hanya membuang sampah ditempatnya. akan lebih baik jika bisa menyumbangkan ide tentang pengurai sampah. sehingga civitas akademika juga punya nilai dimasyarakat dan bukan menjadi klub eksklusif. sudah saatnya Banjarmasin mempunyai alat pengurai sampah sendiri dan bukan hanya mencetak sampahnya saja.
Untuk berubah kearah sesuatu yang lebih baik tidak semudah berbicara, diperlukan adanya tekad yang kuat dan kemauan yang mantap untuk melakukan perubahan. Selain itu juga diperlukan tim-tim yang tangguh untuk mengajak masyarakat kita melangkah kearah yang lebih ramah lingkungan. Dengan cara yang halus sesuai psikologi urang Banjar yang terbuka dengan sesuatu yang baru dan dengan perencanaan yang tepat, perubahan yang diinginkan insya Allah bisa diraih, and you’ll never know till you have tried.
3.2 Saran-saran
• Pembinaan secara budaya lebih cantik daripada denda.
• Ada baiknya kita selaku civitas akademica mau ikut peduli dengan masalah sampah dilingkungan, terlebih dapat memikirkan upaya penanggulangan sampah yang efektif.
• Hendaknya FKIP Unlam selaku institusi pendidikan mengadakan festival alat pengurai sampah kategori pelajar, mahasiswa dan umum seKal-Sel sebagai partisipasi kepedulian terhadap lingkungan.

Daftar pustaka
www.intisari.co.id
www.walhi.co.id
Prof. Dr. Ir. Zoer’aini, Djamal Irwan, M.Si. 1997. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem, Komunitas dan Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara

Jumat, 27 Februari 2009

Kabupaten Sarolangun

Kabupaten Sarolangun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Kabupaten Sarolangun
Setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia dicetuskan oleh Soekarno – Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, kota Sarolangun yang pernah menjadi basis patroli Belanda menjadi bagian dari Kabupaten Jambi Ilir (Timur) dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Jambi dan Bupatinya pada masa itu adalah M. Kamil.
Pada tahun 1950 hingga Jambi menjadi Propinsi tahun 1957, Sarolangun menjadi Kewedanaan bersama kota-kota lainnya yaitu Bangko, Muaro Bungo, dan Muaro Tebo yang tergabung dalam Kabupaten Merangin dengan ibukotanya semula berkedudukan di Jambi yang selanjutnya berpindah ke Sungai Emas Bangko. Sejak saat itu, Kota Sarolangun menjadi Kewedanaan selama kurang lebih 20 tahun. Selanjutnya dimulai dari tahun 1960 berdasarkan hasil sidang pleno DPRD Kabupaten Merangin dipecah menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Sarolangun Bangko dan Kabupaten Bungo Tebo. Maka sejak saat itu kewedanaan Sarolangun secara resmi menjadi bagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dengan ibukotanya Bangko.
Bersamaan dengan semangat reformasi dan era otonomi daerah yang digulirkan di tanah air, maka melalui Undang – Undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang – Undang nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menuntut pemerintah pusat untuk menyempurnakan struktur pemerintahan dengan memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengurus dan mengelola daerahnya secara mandiri dengan kemampuan sendiri dan kemampuan potensi yang dimiliki. Melalui Undang – Undang Nomor 54 tahun 1999 secara yuridis formal Kabupaten Sarolangun resmi terbentuk.

Selanjutnya diperkuat dengan keputusan DPRD Propinsi Jambi Nomor 2/DPRD/99 tanggal 9 Juli 1999 tentang pemekaran Kabupaten di Propinsi Jambi menjadi 9 Kabupaten dan 1 Kota. Atas dasar kebijakan tersebut, maka pada tanggal 12 Oktober 1999 Kabupaten Sarolangun resmi menjadi daerah otonom dengan Drs. H. Muhammad Madel, MM sebagai Bupati. Secara defenitif, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sarolangun dilantik pada tanggal 31 Juli 2001 dengan pasangan Bupati dan wakil Bupati terpilih Drs. H. Muhammad Madel dan Drs. H. Maryadi Syarif. Secara administratif pada awal berdirinya Kabupaten Sarolangun terdiri dari 6 Kecamatan dengan 108 desa, 4 Kelurahan, dan 2 Desa unit transmigrasi.
Dalam rangka melengkapi kelembagaan pemerintahan dan birokrasi publik sebagai Kabupaten Pemekaran, maka lembaga legislatif DPRD pada awal berdirinya masih merupakan bagian dari DPRD Kabupaten Sarolangun Bangko (Sarko). Pemisahan lembaga legislatif Kabupaten Sarolangun dibentuk bersamaan dengan dasar Undang – Undang Nomor 54 tahun 1999 dan selanjutnya disempurnakan kembali melalui Undang Undang Nomor 14 tahun 2000 dengan jumlah anggota DPRD sebanyak 25 orang.
Sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, pemerintah Kabupaten Sarolangun terus melaksanakan pembenahan dan penataan fisik maupun non fisik pembangunan dan juga penataan struktrural organisasi pemerintahan. Untuk memperpendek dan mempermudah jalur pelayanan birokrasi kepada masyarakat, maka melalui Peraturan Daerah Nomor 04 tahun 2004 dan Peraturan Daerah Nomor 39 tahun 2004, Kabupaten Sarolangun dimekarkan dari 6 Kecamatan menjadi 8 Kecamatan. Pada tahun 2007, telah dimekarkan pula sebanyak 2 kecamatan, sehingga jumlah seluruh kecamatan di Kabupaten Sarolangun sebanyak 8 kecamatan.

1.2. Lambang Daerah Kabupaten Sarolangun


Unsur - Unsur, Arti Dan Makna Serta Warna Lambang
Bentuk Lambang Persegi Lima :
Melambangkan kesetiaan Kabupaten Sarolangun pada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berazaskan Dasar Negara “ Pancasila”.
Perisai Berwarna Merah :
Melambangkan keberanian dan jiwa patriotisme rakyat Kabupaten Sarolangun dalam menentang penjajahan pada masa lalu untuk mempertahankan kedaulatan wilayahnya.
Dasar Warna Biru :
Melambangkan alam Kabupaten Sarolangun yang masih tenteram dan damai.
Dasar Lambang Warna Hijau Berbukit-bukit :
Melambangkan Wilayah Kabupaten Sarolangun yang masih subur makmur dengan bukit-bukit yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi Daerah Pertanian, Perkebunan dan Pertambangan. Bukit tersebut yaitu : BUKIT BULAN, BUKIT TUJUH, BUKIT RAYO, PERBUKITAN BATANG ASAI dan CAGAR ALAM BUKIT DUA BELAS.
Qubah Mesjid dan Lima Pintu Masjid :
Melambangkan ketaatan masyarakat Kabupaten Sarolangun dalam menjalankan ibadahnya kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mengamalkan seluruh isi sila-sila dari Pancasila.

Tiga Tingkat Bangunan di Bawah Puncak Masjid Berwarna Putih :
Melambangkan tampuk Pemerintahan Kabupaten Sarolangun yang terdiri dari eksekutif dan legislatif serta mengikutsertakan masyarakat dalam membangun daerahnya disegala bidang dengan hati dan tulus iklas.
Jembatan Duo Sebandung :
Melambangkan ciri khas Kabupaten Sarolangun dengan adanya jembatan yang menjadi penghubung dan alat pemersatu dalam dan luar kota yang sangat berperan bagi pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Sarolangun.
Empat Ruas Jembatan Gantung :
Melambangkan adanya empat kelurahan di Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun sewaktu Kabupaten ini berdiri.
Lima Ruas Jembatan Lintas :
Melambangkan Lima sungai yang ada di Kabupaten Sarolangun, yaitu : SUNGAI BATANG ASAI, BATANG LIMUN, BATANG AIR HITAM, BATANG MERANGIN DAN BATANG TEMBESI.
Kapas Warna Putih :
Melambangkan Kesejahteraan Kabupaten Sarolangun.
Tali Warna Coklat Tua :
Melambangkan ikatan persaudaraan dan tenggang rasa pada masyarakat Kabupaten Sarolangun.
Padi Warna Kuning Emas :
Melambangkan Kemakmuran masyarakat Kabupaten Sarolangun.
Jumlah Kapas Dua Belas Tangkai, Tali Sepuluh Gelung, Dan Padi Kiri dan Kanan Berjumlah
Sembilan Butir :
Melambangkan peresmian berdirinya Kabupaten Sarolangun pada tanggal 12 Oktober 1999.
Warna Orange :
Melambangkan kemesraan dan keramahtamahan masyarakat Kabupaten Sarolangun.
Warna Kuning :
Melambangkan kemuliaan hati masyarakat Kabupaten Sarolangun.

Balai Adat :
Melambangkan tempat silang dan berpatut, tempat kusut berselesai.
Warna Hitam Atap Balai Adat :
Melambangkan persatuan dan kesatuan Kabupaten Sarolangun.
Satu Pintu dan Dua Jendela (Rumah) Adat :
Melambangkan pintu keluar masuknya Pimpinan adat dalam menyelesaikan masalah adat (kusut tempat berselesai, silang tempat berpatut) oleh Tiga Pimpinan, yaitu : Pimpinan Adat, Pimpinan Syarak dan Pimpinan Pemerintahan yang disebut tali tigo sepilin.
Enam Ruas Pintu Tengah Balai Adat :
Melambangkan Enam Kecamatan yang ada sewaktu berdirinya Kabupaten Sarolangun, yaitu : KECAMATAN SAROLANGUN, PAUH, MANDIANGIN, PELAWAN SINGKUT, LIMUN dan BATANG ASAI.
Dua Belas Takah Tangga Warna Putih :
Melambangkan adanya dua belas Margo yang ada di Kabupaten Sarolangun sebagai asal-usul berdirinya kecamatan yang ada di Kabupaten Sarolangun. Marga tersebut yaitu:
1. MARGA BATIN V SAROLANGUN
2. MARGA BATIN VII TANJUNG
3. MARGA SIMPANG TIGA PAUH
4. MARGA AIR HITAM
5. MARGA BATIN VI MANDIANGIN
6. MARGA PELAWAN
7. MARGA DATUK NAN TIGO
8. MARGA CERMIN NAN GEDANG
9. MARGA BUKIT BULAN
10. MARGA BATANG ASAI
11. MARGA SUNGAI PINANG
12. MARGA BATIN PENGAMBANG
Sebuah Keris Lekuk Sembilan Warna Kuning Emas :
Melambangkan Kabupaten Sarolangun berada di bawah naungan sebuah Propinsi yang berlambang “Sepucuk Jambi Sembilan Lurah”.

Sebuah Gong :
Melambangkan kebudayaan dan Adat Istiadat Kabupaten Sarolangun, yaitu berupa penyampaian pesan dari bathin kepada masyarakat.
Warna Coklat Muda Dinding Rumah :
Melambangkan kelemah-lembutan dan adat sopan santun masyarakat Kabupaten Sarolangun.
Dua Tiang Jerambah Lintas :
Melambangkan tonggak penghubung antara adat dan sara’ yang tersimpul dalam pepatah adat yang berbunyi “ADAT BERSENDI SARA’, SARA’ BERSENDI KITABULLAH”.
Motto Lambang Daerah “Sepucuk Adat Serumpun Pseko”
Melambangkan masyarakat Kabupaten Sarolangun bersama Pemerintah Daerah selalu menjunjung tinggi adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan bagian dari pusako Nenek Moyang yang sudah turun temurun dan merupakan warisan dan nilai budaya yang harus dilestarikan dan dikembangkan.

Alamat-Alamat Software Gratis

Alamat-Alamat Software Gratis
Jika anda telah membaca Cara Download Yang Baik, tentu anda tahu apa itu ddl, untuk mempermudah anda mencari software gratis, di bawah ini adalah daftar situs website yang dapat digunakan untuk mencari ataupun mendownload software yang kita butuhkan. Semuanya gratis alias freeware. Silakan klik pada link situs masing-masing website.
1. FreewareFiles.com
http://www.freewarefiles.com
Kamu bisa mendownload software-software gratis seperti game, browser web, screensaver, driver, desktop, spyware, dll.
2. Nonags
http://www.nonags.com
Program freeware lain bebas virus, spyware dan trojan.
3. Freeware Home
http://www.freewarehome.com
Website ini menawarkan software-software gratis dan layanan internet.
4. Free Downloads Center
http://www.freedownloadscenter.com
Website ini menawarkan download software gratis dan shareware, termasuk game, video, program antivirus,wallpaper,perlengkapan bisnis dll.
5. PortableApps.com
http://portableapps.com
Website ini menyediakan software portable gratis untuk USB drive, termasuk Firefox, OpenOffice, Media Player, program antivirus, dll.
6. SofoTex Downloads
http://www.sofotex.com
Menyediakan kumpulan download shareware dan freeware dengan review dan deskripsi pada kategori-kategori seperti PC utilities, games, screen savers, dll.
7. Completely Free Software
http://www.completelyfreesoftware.com
Freeware Windows dan DOS gratis yang telah di test, di review dan dinilai.
8. MyZips.com
http://www.myzips.com
Kumpulan download freeware dan shareware yang bisa kamu cari lewat box pencarinya.
9. Programfiles.com
http://www.programfiles.com
Kumpulan shareware, freeware, demo-demo, game-game dan banyak lagi.
10. FreewareWeb.com
http://www.freewareweb.com
Menawarkan kumpulan download freeware, dan shareware.
11. GameHippo
http://www.gamehippo.com
Kumpulan game PC gratis yang dikategorisasikan untuk windows, tanpa shareware atau demo, semua total gratis.
12. TinyApps.org
http://www.tinapps.org
Kumpulan software gratis yang sangat kecil untuk windows/dos sehingga muat CD atau bahkan disket 1,44 MB
13. Freeware Guide
http://www.freeware-guide.com
Menyediakan berbagai macam program freeware untuk di download.
14. TopDownloads
http://www.topdownloads.net
Menyediakan berbagai macam game, screen savers, wallpapers, dan lain-lain untuk didownload gratis.
15. Open Universe
http://www.openuniverse.org
Freeware simulator sistem tata surya gratis, 3D. Dengan display planet, bulan, bintang, galaksi, asteroid dan pesawat ruang angkasa.
16. Files32.com
http://www.files32.com
Menawarkan download sharewaare dan freeware dengan fitur pilihan editor, rating pengguna, download terbanyak dan apa yang terbaru.
17. Pricelessware
http://www.pricelessware.org
Kamu bisa mendownload freeware terbaik windows yang telah dinilai dan diuji.
18. ACME Laboratories
http://www.acme.com
Koleksi utiliti dan tools untuk Unix dan Java, tutorial dan sumber-sumbernya, dll.
19. ABF-SOFT.com
http://www.abf-soft.com
Memiliki berbagai macam software program shareware dan freeware.
20. Only Freeware
http://freeware.intrastar.net/
Tidak ada yang lain kecuali freeware gratis disini.
21. SGI
http://www.sgi.com/fun/freeware/games.html
List game-game freeware dengan platform SGI
22. AnalogX
http://www.analogx.com/contents/download.htm
Lebih dari 5000 download gratis untuk windows dengan kategori Audio, Network, Programming dan System
23. DriversHeadquarters
http://www.drivershq.com
Menyediakan daftar lengkap driver yang bisa didownload gratis.
24. Mihov Freeware
http://www.mihov.com/eng/
Isi website ini merupakan campuran program dan grafik/gambar gratis untuk didownload.
25. Top Quality Freeware
http://www.topqualityfreeware.com
Lebih dari 2 kategori freeware yang bisa didownload termasuk game PC, icon, desktop, themes, grafik/gambar dan utiliti untuk internet.
26. The Free Site
http://www.thefreesite.com/free_software/
Beberapa software gratis yang bisa didownload.
27. Freeware Network
http://www.fwnetwork.com
Database ekstensif utiliti internet, business tools, player video dan audio, grafik desktop, dll.
28. Free Software 4 All
http://www.freesoftware4all.co.uk
Daftar kumpulan download freeware berkualitas.
29. Freeware World Team
http://www.all4you.dk/
Database internasional program freeware, untuk OS windows, dari seluruh dunia.
30. OnlyTheBestFreeware.com
http://www.onlythebestfreeware.com
Freeware desktop, internet, MP3, dan utiliti sistem untuk windows.
31. Free2U.org
http://www.free2u.org
Direktori komprehensif lebih dari 4000 program software.
32. Freeware Download Directory
http://freeware.seekfiles.com
Direktori ini mempunyai program-program gratis MP3, audio, multimedia, grafik, game, manajemen informasi, home dan pendidikan.
33. Top Freeware
http://www.topfreeware.net/
Direktori kumpulan freeware berkualitas
34. A1B2C3 Free computer Software
http://www.a1b2c3.com/free/
Kumpulan freeware ukuran sedang yang dikumpulkan berdasarkan kategori.
35. FreeWR
http://www.freewr.com
Menawarkan pilihan-pilihan software yang berguna dengan kategorisasi yang simple
36. Kids Freeware
http://kidsfreeware.com/
Freeware khusus anak-anak. Bagus buat belajar dan permainan anak-anak yang sederhana dan menarik.
37. FreewareFind
http://www.freewarefind.com
Situs download freeware yang juga menyediakan newsletter bulanan dan mingguan tentang freeware.
38. Freeware Download Box
http://www.freewarebox.com
Menyediakan banyak kategori program dan link download.
39. Openwares
http://www.openwares.org
Kumpulan software open source yang bisa di download
40. Driver World
http://galttech.com.drivers.shtml
Kumpulan bermacam-macam device driver yang bisa di download.
41. Decent Downloads
http://decentdownloads.x-istence.com
Kumpulan beraneka freeware yang berguna.
42. Boostware
http://www.boostware.com
Kumpulan utiliti freeware untuk mempercepat operasi sistem untuk Linux, MAC, dan windows, dan review pendek untuk setiap produknya.
43. FreewarePro
http://www.freewarepro.com
Kumpulan koleksi freeware yang bisa di download untuk windows
44. DirFile
http://www.dirfile.com
Pusat download software dan freeware, juga ada file PAD.
45. 2-Software
http://www.2-software.net/
Kumpulan Software gratis dan open source.
46. Freeware Beast
http://www.freewarebeast.com
Software dan Game gratis dengan screenshot dan review
47. WebGrid
http://www.webgrid.co.uk
Kumpulan freeware yang sangat banyak
48. Freeware Directory
http://www.freewaredirectory.net
Kumpulan freeware yang dikategorisasikan ke dalam aplikasi, utiliti sistem dan file, permainan, prpgram-program komputer untuk PC, handheld, dan PDA.
49. Scan Complete
http://www.scancomplete.com
Antivirus gratis, spyware dan adware.
50. List of free statistical software
http://statistiksoftware.com/free_software.html
Software statistika gratis untuk semua platform dan dicantumkan juga deskripsi masing-masingnya.
51. Downloads from A to Z
http://www.azdownloads.info
Kumpulan bermacam-macam software termasuk freeware disusun secara alphabetis.
52. Radified Freeware
http://radified.com/articles/freeware.htm
Kumpulan freeware berguna yang sangat simpel.
53. The Free Web Network
http://www.thefreeweb.net/
Kamu bisa mencari software gratis di websitenya untuk semua platform
54. Absolute Freebies
http://www.absolutefreebies.com/best_freeware.html
Website ini berisi tentang berbagai rekomendasi freeware untuk windows gratis dan bisa di download.
55. DigitalArena
http://www.digitalarena.co.uk
Kumpulan software untuk animasi, ilustrasi, desain web, membuat game dan multimedia yang gratis dan shareware.
56. Free-Software-Downloads.org
http://www.free-software-downloads.org/
Kumpulan software gratis dengan hak cipta, dan dikategorisasikan berdasarkan review, kebutuhan OS dan ukuran download.
57. FreewareStop
http://www.freewarestop.org
Freeware internet, ftp, grafis,MP3, ZIP, enkripsi, utiliti sistem, font dan screensaver.
58. GoldFiles
http://www.goldfiles.com
Perpustakaan digital sumber-sumber download dan video game gratis.
59. Best Free Software
http://www.best-free-software.com
Daftar software-software alternatif yang gratis.
60. Afterzed
http://afterzed.com/freeware
Pilihan yang banyak meliputi utiliti, program aplikasi, dan file-file lain yang berhubungan dengan windows.
61. Compufiles
http://www.compufiles.com
Review dan link download ke berbagai program windows.
62. Program Central
http://programcentral.net
Download program freeware dan shareware untuk sistem windows dan linix. Termasuk daftar donwload yang populer lain.
63. Acme widgets and Gadgets
http://www.acmefreeware.com
Koleksi beberapa software windows gratis berdasarkan kategori.
64. My Free Programs
http://www.myfreeprograms.com
Koleksi program gratis yang berkualitas tinggi.
65. Real Free Software
http://www.realfreesoftware.com
Berbagai macam freeware yang dikategorisasikan.
66. Linx2go.topcities.com
http://linx2go.topcities.com
Kumpulan situs-situs software terbaik, termasuk freeware, shareware, desain web, webmaster tools, grafis, template. freebies dan banyak lagi.
67. Good Free Software
http://www.goodfreesoftware.netfirms.com
Kumpulan freeware-freeware baik yang bebas spyware.
68. Datasyndicate
http://www.datasyndicate.com
Kumpulan software-software yang bermacam-macam, termasuk freeware.
69. Freewaresoft.net
http://freewaresoft.net
Blog dengan update-update software baru yang bermacam-macam
70. Zakirium
http://www.zakirium.com
Kumpulan freeware berkualitas.
71. Bitszone.com
http://www.bitszone.com
Kumpulan file download, termasuk freeware yang dikategorisasikan untuk rumah tangga dan bisnis.
72. Freesoft.cc
http://www.freesoft.cc
Software untuk windows, linux dan macintosh
73. Perfect Freeware
http://www.perfectfreeware.com
Koleksi terkategorisasi dan mudah dicari lebih dari 2500 program freeware.
74. GNU Project and Free Software Foundation
http://www.gnu.org
Website ini adalah rumah bagi OS GNU, lisensi publik GNU, dan yayasan software bebas. Freeware-freeware open source bisa didapatkan disini.
75. Free Download A Day
http://www.freedownloadaday.com
Blog yang menyediakan aplikasi freeware tiap hari.
76. TSM Soft
http://www.tsm-soft.com
Resource-resource dan screenshot deskripsi dan download untuk windows.
77. John Hood’s Best of Free Software
http://www.jhoodsoft.org
Direktori freeware terbaik termasuk freeware alternatif Microsoft berkualitas.
78. Freeware Library
http://freeware.it-mate.co.uk
Kumpulan freeware dengan screenshot.
79. Micropistoff
http://micropistoff.tomc.org.uk
Alternatif-alternatif gratis untuk produk-produk komersial
80. MusthaveCD.com
http://www.musthavecd.com
Koleksi utiliti gratis penting untuk mengoptimalkan PC
81. Replacements.co.za
http://replacements.co.za
Kumpulan software open source gratis untuk menggantikan software-software yang telah awam.
82. ChipCom.net
http://www.chipcom.net/freeware.php
Daftar tools software untuk web dan utiliti berguna untuk windows dan linux.
83. The DawgHouse Project
http://www.madawg.net
Informasi-informasi dan download aplikasi freeware populer yang beraneka.
84. n01getsout.com
http://www.n01getsout.com
Kumpulan freeware untuk windows dan linux yang bisa menggantikan produk-produk komersial.
85. WebPagesOnly
http://www.freewebtown.com/webpagesonly
Software windows dan pocket PC
86. Perfect Freeware
http://www.perfectfreeware.com
Daftar yang terkategorisasi lebih dari 2500 program freeware.
87. Fix Disk Utilities and Windows Information Database
http://www.fixdisk.co.uk
Utiliti diagnostik dan program fix disk.
88. Forsaken Web
http://www.forsakenweb.com
Screenaver, game dan software-software lainnya.
89. Skan Software
http://www.skan.ru/en/
Kumpulan update program-program populer freeware dan shareware.
90. Soft 2006
http://www.soft2006.com
Kumpulan software open source dan freeware gratis.
91. Simon Lenton Freeware
http://www.simonlenton.i8.com
Direktori program-program freeware yang berguna.
92. SourceForge
http://www.sourceforge.net
Ribuan proyek open source gratis untuk berbagai macam jenis.
93. Freeware Directory
http://freewaredirectory.net
Di website ini lengkap sekali freeware yang terdaftar dan bisa didownload langsung